“Forgiving someone isn’t just about doing good to another. It’s also about healing a scar in your own heart.”
~ Nouman Ali Khan
OVERVIEW
Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh.
Islam membutuhkan generasi penerus yang berkualitas dan tangguh dengan membawa nilai-nilai keislaman. Pembentukan generasi tersebut bermula dari pribadi dengan mental yang sehat. Islamic Psychology Learning Forum (IPLF) Universitas Gadjah Mada mempersembahkan sebuah konvensi dengan judul:
“Membangun Generasi Sehat Mental dengan Perspektif Psikologi Islam”
6-8 November 2020
Kegiatan ini berbentuk konvensi yang tahun ini dilaksanakan secara online dengan menghadirkan beberapa pembicara yang merupakan akademisi maupun praktisi dalam bidang psikologi.
Acara ini diselenggarakan atas kerja sama yang luar biasa antara Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada, Islamic Psychology Learning Forum Universitas Gadjah Mada, dan Keluarga Muslim Psikologi Universitas Gadjah Mada.
Acara ini ditujukan kepada seluruh lapisan masyarakat mulai dari mahasiswa, akademisi, praktisi, dan masyarakat umum yang ingin mengetahui pendidikan yang ideal menurut agama Islam dilihat dari perspektif Psikologi Islam.
Mengapa Islamic Psychology Convention?
Overview Islamic Psychology Convention
“Islamic Psychology Convention (IPC)” merupakan salah satu program kerja Islamic Psychology Learning Forum (IPLF) yang berbentuk konvensi Psikologi Islam. Kegiatan ini merupakan bentuk pengabdian keilmuan IPLF kepada masyarakat dalam mengenalkan nilai-nilai praktis Psikologi Islam, yaitu dengan menghadirkan kalangan akademisi maupun praktisi untuk memberikan materi terkait pentingnya penerapan Psikologi Islam dalam kehidupan sehari-hari.
IPC 2019 mengambil tema besar ‘Psikologi Klinis Islam’. Tema ini dipilih sebagai bentuk kontribusi kami untuk mengenalkan konsep islam dalam hal kesehatan mental. Selain itu, perlu adanya kajian lebih lanjut mengenai isu pemikiran-pemikiran yang menormalisasi hal-hal yang bertentangan dengan ajaran Islam seperti LGBT. Sesuai dengan hal tersebut, kami mengusung judul kegiatan ‘Membangun Generasi Sehat Mental dengan Perspektif Psikologi Islam’.
Sebagai salah satu kelompok studi di bawah organisasi KMP (Keluarga Muslim Psikologi), kami berkeinginan untuk dapat menanamkan nilai-nilai Psikologi Islam secara lebih luas. Kegiatan ini diharapkan mampu menjadi ladang keilmuan Psikologi Islam sehingga dapat membentuk masyarakat yang memperhatikan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan sehari-hari.
Selaku Ketua Umum Asosiasi Psikologi Islam, saya menyambut gembira atas ide dari Keluarga Muslim Psikologi, khususnya Islamic Psychology Learning Forum (IPLF) di Fakultas Psikologi UGM, untuk menyelenggarakan Islamic Psychology Convention (IPC), setalah beberapa tahun sebelumnya menyelenggarakan Islamic Psychology Class. Ini menunjukkan bahwa Psikologi Islam terus berkembang. Tidak hanya di kalangan para pakar, namun juga di kalangan mahasiswa, yang berasal dari Universitas umum, bukan latar belakang Islam.
Tujuan umum dari Psikologi Islam adalah mengembangkan sebuah model psikologi, yang memadukan antara kebenaran Ilahiah dengan kebenaran ilmiah. Semangat ini telah ditunjukkan oleh para ilmuwan Muslim klasik (khususnya yang mengkaji masalah kejiwaan) di abad pertengahan. Mereka mengembangkan kajian masalah jiwa yang semula mereka pelajari dari para filosof Yunani dan mengembangkannya sesuai dengan filsafat dan pemikiran Islam. Situasi itu juga dialami oleh para psikolog jaman kini yang mempelajari psikologi dari Barat dan berusaha mengembangkan model yang Islami. Meskipun masih ada berbagai pihak yang meragukan keberadaan psikologi Islam, namun semangat ini telah berkembang di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Psikologi Islam di Indonesia tidak mungkin akan berkembang tanpa dukungan dari berbagai pihak, baik kalangan akademisi maupun kalangan praktisi. Termasuk kalangan yang dapat memberikan kontribusi finansial. Oleh karena itu atas nama API (Asosiasi Psikologi Islam) saya mengucapkan banyak terimakasih atas segala kontribusi yang diberikan. Semoga Alloh swt memberikan keberkahan.
Prof. Drs. Subandi, MA, Ph.D.
Ketua Asosiasi Psikologi Islam
Opportunities
Topik Bahasan
Qur’anic Parenting: Building a strong sense of muslim identity and character in children
The development of nafs and its relation with education
The challenge of parenting and education in the digital era
Integrated education: How should school, family and community work together in providing education
Parents’ and teachers’ role in assisting children and amid baligh (puberty) period
Persyaratan
– Peserta adalah mahasiswa/i aktif S1/S2/S3 sampai sebelum tanggal 26 Oktober 2019
– Peserta membuat esai secara individu
– Esai belum pernah dipublikasikan atau diikutkan lomba yang lain
– Peserta hanya boleh mengirimkan satu esai
– Peserta telah melakukan pembayaran pendaftaran sesuai pilihan gelombang registrasi
Ketentuan Tulisan
1. Mengusung tema besar The 3rd Islamic Psychology Convention 2019, yaitu “Sehat Mental dalam Perspektif Islam”
2. Menulis esai dengan format :
a. Ukuran kertas A4
b. Margin: top 4 cm, bottom 3 cm, left 4 cm, dan right 3 cm
c. Times New Roman 12
d. Spasi 1,5
e. Setiap paragraf menggunakan allignment justified
f. Jumlah kata maksimal 1000 kata
g. Ditulis dalam Bahasa Indonesia yang baik dan benar serta menggunakan format APA dalam penulisan sitasi
3. Esai tidak mengandung hal yang dapat menyebabkan provokasi dan tidak mengandung unsur SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar golongan).
4. Esai yang ditulis dalam lomba bersifat orisinil dan ilmiah. Jika terdapat bentuk plagiarisme baik sebagian maupun keseluruhan pada esai, peserta akan didiskualifikasi secara langsung dan dinyatakan gugur.
5. Penilaian Esai berdasarkan kriteria berikut:
a. Orisinaltias karya dan kesesuaian dengan tema
b. Struktur (Pendahuluan, Pembahasan, Penutup, dan Daftar Pustaka) serta format penulisan
c. Konten
Selengkapnya di http://bit.ly/PanduanLombaIPC
Supported by
Islamic Psychology Learning Forum dalam menyelenggarakan Islamic Psychology Convention bekerja sama dengan berbagai institusi, organisasi, maupun organisasi non-profit untuk bersama-sama mengembangkan keilmuan Psikologi Islam. Berbagai gagasan, kolaborasi, dan dukungan dari berbagai pihak membantu dalam menyelenggarakan acara ini.